Ilustrasi/Admin (Shutterstock)
Setelah mengenali seluk beluk kamera konvensional yang juga sering
disebut sebagai kamera analog, kita beralih untuk mengenal kamera yang
saat ini sedang booming dan mulai menguasai pasar perlengkapan
fotografi, dan secara pelan tapi pasti mulai menggusur keberadaan kamera
konvensional, yaitu kamera Digital.
Perkembangan dunia elektronika yang telah memasuki era nano tehnologi,
sehingga peralatan elektronik yang tadinya berukuran besar dan memakan
tempat, kini hadir dalam bentuk yang kecil dan bisa dimasukkan kedalam
kantong.
Sekitar duapuluh tahun yang lalu, ketika telepon bergerak diperkenalkan.
Kita bisa melihat orang membawa pesawat telpon kedalam kendaraan
berikut dengan pemancarnya yang berukuran tas kantor yang kegemukan.
Ditambah lagi antene yang menjulang sekitar satu meter. Namun pelan tapi
pasti, peralatan itu makin lama makin kecil. Hingga kini peralatan yang
tadinya besar itu telah berubah menjadi hanya sebesar genggaman.
Begitu juga dengan tehnologi fotografi, tehnologi digital yang membuat
peralatan semakin kecil, namun bisa diperintah melakukan berbagai
pekerjaan dengan bantuan program perangkat lunak. Menghadirkan kamera
canggih berkemampuan serba otomatis. Sehingga kita sebagai fotografer
seakan tak perlu berfikir lagi akan seperti apa foto yang akan kita
hasilkan, karena sudah yakin fotonya pasti “jadi”.
Tapi, bagaimanapun canggihnya peralatan kamerakita. Kita tetap wajib
mengetahui seluk beluk pengoperasian kamera itu. Sebab tanpa menguasai
ilmunya, maka peralatan itu juga tak obahnya sebagai sebuah benda mati,
yang tak bisa berbuat apa-apa.
Untuk mengenal dan mengetahui serta kemudian menguasai peralatan kamera
digital, dibawah ini saya tampilkan dua buah diagram yang menunjukkan
masing peralatan. Saya memakai kamera Nikon D50 sebagai alat peraga.
Diagram 2
.
Ulasan untuk Diagram 1
Lampukilat Internal
Lampu kilat ini akan langsung menyala bila kita memilih posisi Auto di
Pemilih Mode. Tapi juga bisa dipakai secara manual pada posisi di selain
Auto.
.
Panel Kontrol
Melalui Panel kontrol ini kita akan mengetahui berapa Kecepatan Rana
(125) serta bukaan Diafragma (5,6) juga informasi lain, seperti
kapasitas memori tersisa (162 frame) White Balance (A) Kekuatan baterai
dan lain-lain.
.
Tombol Pelepas Rana
Takperlu mengeluarkan tenaga dalam menekan tombol pelepas rana ini, karena tombolnya cukup lembut.
.
Saklar Power
Dengan menggeser kekanan tuas yang berada di depan tombol pelepas rana, kamera dinyalakan atau di matikan.
.
Tombol Kompensasi Cahaya
Tombol Kompensasi Pencahayaan, untuk penambahan maupun pengurangan cahaya pada subjek.
.
Penangguh Waktu
Tombol Penangguh Waktu bila fotografer juga ingin ikut berfoto bersama
.
Hot Shoe
Hot Shoe lampu kilat, terlihat disini hot shoenya bertype dedicated,
tapi juga bisa memakai lampu kilat manual atau otomatis biasa.
.
Mode Selector
Dengan memutar cincin ini, kita bisa melakukan pemotretan secara manual,
auto, terprogram dan prioritas kecepatan rana, atau bukaan diafragma.
.
Tombol Lampu Kilat internal
Bila pemotretan secara manual membutuhkan penerangan lampukilat, tekan
tombol ini. Dengan segera lampukilat yang berada di atap kamera akan
segera keluar dari sarangnya.
.
Saklar otofokus
Saklar Otofokus pada kamera Nikon terdapat di dua tempat yaitu di lensa
dan di bagian depan kamera. Sementara untuk Canon hanya satu saklar di
lensa.
.
Tombol Pelepas Lensa
Bila ingin menukar lensa, denga lensa tele atau sudut lebar. Tombol ini
di pencet dulu, setela itu baru lensa di putar ke kanan (Nikon) atau
kekiri (Canon), serta sebaliknya bila memasang lensa ke Kamera.
.
Gelang Zoom Lensa
Umumnya kamera untuk pemula biasa di jual dalam bentuk kit. Yaitu Bodi
kamera dan lensa dijual dalam satu paket. Lensa paket ini biasanya lensa
zoom 18-55mm. Untuk mendapatkan rentang sudut pemotretan yang
diinginkan, kita memainkan gelang zoom berbentuk karet yang melilit
lebih dari separo badan lensa, dengan memutarnya kekiri untuk sudut
pengambilan sempit pada 55mm, dan kekanan untuk pengambian sudut lebar
18mm pada lensa Nikon, dan kebalikannya pada lensa Canon.
.
Ulasan Diagram 2
Multi Tombol
Multi Tombol, Paling atas Tombol peraga untuk foto-foto yang sudah
tersimpan di kartu memory. Berikutnya tombol Menu, dibawahnya tombol
ISO/Thumbnail foto, berikutnya tombol Help/Protect/WB. Terakhir paling
bawah, tombol Enter dan Image Quality serta Zoom Playback.
.
Jendela Bidik
Jendela bidik tanpa dipasangi karet pelindung.
.
Karet Pelindung Jendela Bidik
Karet pelindung jendela bidik ini di pasang agar mata lebih terfokus ke
jendela bidik,tanpa terganggu cahaya lain yang datang dari atas atau
samping jendela bidik.
.
Diopter Control
Bagi pemakai kacamata rabun dekat diopter control ini sangat berguna,
karena tanpa kacamata dia dapat melakukan pemotretan, cukup dengan
menggeser tuas ini keatas.
.
Saklar Multiguna
Saklar Multiguna ini bisa dipakai sebagai saklar navigasi, juga sebagai pemaju dan pemundur disaat kita melihat foto di monitor.
.
Kunci Auto Fokus dan Auto Eksposure
Kunci Auto fokus dan Auto Eksposure ini sangat membantu ketika kita melakukan pemotretan benda bergerak.
.
Tombol penghapus
Dengan memencet tombol ini kita bisa menghapus foto yang tidak terpakai, atau hasil pemotretannya jelek.
.
Layar Display
Melalui Display ini kita melihat hasil pemotretan, serta melakukan
pengaturan-pengaturan pada menu yang terdapat di kamera. Keberhasilan
mengatur menu dengan tepat, akan menghasilkan karya foto yang baik dan
bermutu.
Apa yang saya kemukakan diatas ini, adalah pengetahuan dasar tentang
peralatan sebuah kamera Digital. Banyak merek dan type kamera Digital
yang beredar di pasaran. Tapi secara umum, peralatannya tidak jauh
berbeda dengan apa yang kita pelajari disini.
Perbedaan yang terlihat nyata nantinya adalah, penempatan tombol-tombol
atau saklar yang tidak sama dengan apa yang kita pelajari disini.
Disamping itu juga nanti, kita akan temui kamera dengan kemampuan yang
hebat, yang dirancang khusus untuk para Profesional. Sebagai pemula,
kamera yang saya tampilkan disini sudah cukup memawakili keingin tahuan,
maupun harga dari peralatan itu sendiri.
Bila Anda memang ingin terjun menjadi seorang profesional, dengan
kemampuan finansial yang dapat menunjang keinginan Anda. Memiliki kamera
yang lebih hebat dari apa yang saya tampilkan disini, tentu adalah
sebuah keharusan.
Dengan mengetahui dan menguasai peralatan yang terdapat di kamera,
diharapkan Anda bisa mengahasilkan karya foto yang baik. Tinggal
sekarang bagaimana Anda mengasah kreatifitas dan menimba pengalaman
sebanyak-banyaknya.
Dengan mengetahui system yang terdapat pada kamera konvensional maupun
kamera digital, Anda tinggal menentukan pilihan, mana diantara kedua
peralatan ini yang akan menjadi pegangan Anda. Namun satu hal yang tidak
bisa dihindari adalah, kamera konvensional saat ini memang sudah tidak
diproduksi lagi. Kita tidak tahu sampai kapan kamera konvensional ini
akan bertahan. Apakah dia akan bernasib seperti Pager, yang benar-benar
mati karena di kalahkan oleh telepon genggam yang dapat mengirim pesan
lewat sms dengan harga begitu murah.