Setelah mengenali seluk beluk kamera konvensional yang juga sering disebut sebagai kamera analog, kita beralih untuk mengenal kamera yang saat ini sedang booming dan mulai menguasai pasar perlengkapan fotografi, dan secara pelan tapi pasti mulai menggusur keberadaan kamera konvensional, yaitu kamera Digital.
Perkembangan dunia elektronika yang telah memasuki era nano tehnologi, sehingga peralatan elektronik yang tadinya berukuran besar dan memakan tempat, kini hadir dalam bentuk yang kecil dan bisa dimasukkan kedalam kantong.
Sekitar duapuluh tahun yang lalu, ketika telepon bergerak diperkenalkan. Kita bisa melihat orang membawa pesawat telpon kedalam kendaraan berikut dengan pemancarnya yang berukuran tas kantor yang kegemukan. Ditambah lagi antene yang menjulang sekitar satu meter. Namun pelan tapi pasti, peralatan itu makin lama makin kecil. Hingga kini peralatan yang tadinya besar itu telah berubah menjadi hanya sebesar genggaman.
Begitu juga dengan tehnologi fotografi, tehnologi digital yang membuat peralatan semakin kecil, namun bisa diperintah melakukan berbagai pekerjaan dengan bantuan program perangkat lunak. Menghadirkan kamera canggih berkemampuan serba otomatis. Sehingga kita sebagai fotografer seakan tak perlu berfikir lagi akan seperti apa foto yang akan kita hasilkan, karena sudah yakin fotonya pasti “jadi”.
Tapi, bagaimanapun canggihnya peralatan kamerakita. Kita tetap wajib mengetahui seluk beluk pengoperasian kamera itu. Sebab tanpa menguasai ilmunya, maka peralatan itu juga tak obahnya sebagai sebuah benda mati, yang tak bisa berbuat apa-apa.
Untuk mengenal dan mengetahui serta kemudian menguasai peralatan kamera digital, dibawah ini saya tampilkan dua buah diagram yang menunjukkan masing peralatan. Saya memakai kamera Nikon D50 sebagai alat peraga.
.
Ulasan untuk Diagram 1
Lampu kilat ini akan langsung menyala bila kita memilih posisi Auto di Pemilih Mode. Tapi juga bisa dipakai secara manual pada posisi di selain Auto.
.
Melalui Panel kontrol ini kita akan mengetahui berapa Kecepatan Rana (125) serta bukaan Diafragma (5,6) juga informasi lain, seperti kapasitas memori tersisa (162 frame) White Balance (A) Kekuatan baterai dan lain-lain.
.
Takperlu mengeluarkan tenaga dalam menekan tombol pelepas rana ini, karena tombolnya cukup lembut.
.
Dengan menggeser kekanan tuas yang berada di depan tombol pelepas rana, kamera dinyalakan atau di matikan.
.
Tombol Kompensasi Pencahayaan, untuk penambahan maupun pengurangan cahaya pada subjek.
.
Tombol Penangguh Waktu bila fotografer juga ingin ikut berfoto bersama
.Hot Shoe lampu kilat, terlihat disini hot shoenya bertype dedicated, tapi juga bisa memakai lampu kilat manual atau otomatis biasa.
.
Dengan memutar cincin ini, kita bisa melakukan pemotretan secara manual, auto, terprogram dan prioritas kecepatan rana, atau bukaan diafragma.
.
Bila pemotretan secara manual membutuhkan penerangan lampukilat, tekan tombol ini. Dengan segera lampukilat yang berada di atap kamera akan segera keluar dari sarangnya.
.
Saklar Otofokus pada kamera Nikon terdapat di dua tempat yaitu di lensa dan di bagian depan kamera. Sementara untuk Canon hanya satu saklar di lensa.
.
Bila ingin menukar lensa, denga lensa tele atau sudut lebar. Tombol ini di pencet dulu, setela itu baru lensa di putar ke kanan (Nikon) atau kekiri (Canon), serta sebaliknya bila memasang lensa ke Kamera.
.
Umumnya kamera untuk pemula biasa di jual dalam bentuk kit. Yaitu Bodi kamera dan lensa dijual dalam satu paket. Lensa paket ini biasanya lensa zoom 18-55mm. Untuk mendapatkan rentang sudut pemotretan yang diinginkan, kita memainkan gelang zoom berbentuk karet yang melilit lebih dari separo badan lensa, dengan memutarnya kekiri untuk sudut pengambilan sempit pada 55mm, dan kekanan untuk pengambian sudut lebar 18mm pada lensa Nikon, dan kebalikannya pada lensa Canon.
.
Ulasan Diagram 2
Multi Tombol, Paling atas Tombol peraga untuk foto-foto yang sudah tersimpan di kartu memory. Berikutnya tombol Menu, dibawahnya tombol ISO/Thumbnail foto, berikutnya tombol Help/Protect/WB. Terakhir paling bawah, tombol Enter dan Image Quality serta Zoom Playback.
.
Jendela bidik tanpa dipasangi karet pelindung.
.Karet pelindung jendela bidik ini di pasang agar mata lebih terfokus ke jendela bidik,tanpa terganggu cahaya lain yang datang dari atas atau samping jendela bidik.
.
Bagi pemakai kacamata rabun dekat diopter control ini sangat berguna, karena tanpa kacamata dia dapat melakukan pemotretan, cukup dengan menggeser tuas ini keatas.
.
Saklar Multiguna ini bisa dipakai sebagai saklar navigasi, juga sebagai pemaju dan pemundur disaat kita melihat foto di monitor.
.
Kunci Auto fokus dan Auto Eksposure ini sangat membantu ketika kita melakukan pemotretan benda bergerak.
.
Dengan memencet tombol ini kita bisa menghapus foto yang tidak terpakai, atau hasil pemotretannya jelek.
.
Melalui Display ini kita melihat hasil pemotretan, serta melakukan pengaturan-pengaturan pada menu yang terdapat di kamera. Keberhasilan mengatur menu dengan tepat, akan menghasilkan karya foto yang baik dan bermutu.
Apa yang saya kemukakan diatas ini, adalah pengetahuan dasar tentang peralatan sebuah kamera Digital. Banyak merek dan type kamera Digital yang beredar di pasaran. Tapi secara umum, peralatannya tidak jauh berbeda dengan apa yang kita pelajari disini.
Perbedaan yang terlihat nyata nantinya adalah, penempatan tombol-tombol atau saklar yang tidak sama dengan apa yang kita pelajari disini.
Disamping itu juga nanti, kita akan temui kamera dengan kemampuan yang hebat, yang dirancang khusus untuk para Profesional. Sebagai pemula, kamera yang saya tampilkan disini sudah cukup memawakili keingin tahuan, maupun harga dari peralatan itu sendiri.
Bila Anda memang ingin terjun menjadi seorang profesional, dengan kemampuan finansial yang dapat menunjang keinginan Anda. Memiliki kamera yang lebih hebat dari apa yang saya tampilkan disini, tentu adalah sebuah keharusan.
Dengan mengetahui dan menguasai peralatan yang terdapat di kamera, diharapkan Anda bisa mengahasilkan karya foto yang baik. Tinggal sekarang bagaimana Anda mengasah kreatifitas dan menimba pengalaman sebanyak-banyaknya.
Dengan mengetahui system yang terdapat pada kamera konvensional maupun kamera digital, Anda tinggal menentukan pilihan, mana diantara kedua peralatan ini yang akan menjadi pegangan Anda. Namun satu hal yang tidak bisa dihindari adalah, kamera konvensional saat ini memang sudah tidak diproduksi lagi. Kita tidak tahu sampai kapan kamera konvensional ini akan bertahan. Apakah dia akan bernasib seperti Pager, yang benar-benar mati karena di kalahkan oleh telepon genggam yang dapat mengirim pesan lewat sms dengan harga begitu murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar